Image Source :
Meski sang ayah dan ormas siap menjemput paksa, Ani istri ketujuh Eyang Subur menolak pulang. Ani rupanya punya alasan kuat dirinya tak mau kembali kepada orangtuanya. Ani mengaku trauma sejak orangtuanya cerai.
"Saya trauma. Tapi saya enggak bisa menjelaskan masalah trauma saya. Makanya saya berat untuk keluar. Trauma itu terjadi ketika saya kelas 2 SMP," kata Ani saat ditemui di kediaman Eyang Subur, kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat, Selasa (18/06).
Karena mendapatkan kenyamanan, alasan itu pula yang membuat Ani tidak mau meninggalkan rumah Eyang Subur. Menurut Ani, Eyang Subur adalah penolong saat dia terpuruk.
"Untuk saat ini saya enggak mau keluar dari rumah Eyang. Enggak mudah loh. Orang-orang kan enggak ada yang tahu kehidupan saya sebelum di rumah Eyang. Intinya Eyang itu menolong saya," tegasnya.
Meski demikian, Ani akan tetap menyambut baik kedatangan sang ayah. Tapi Ani berharap tak ada tindak pemaksaan. Pihak Subur pun sudah mempersiapkan aparat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jangan sampai melakukan tindakan pemaksaan. Kalau terjadi provokasi, saya akan tetap bertahan, memberikan perlindungan terhadap Beliau. Kita juga siapkan aparat. Kalau mereka datang baik-baik, kita sambut baik-baik, tapi kalau bertindak anarkis kita siapakan aparat juga. Dari awal, kasus kita bicarakan secara baik-baik," tandas kuasa hukum Ani, Made Rahman Marasabessy. (cumicumi@Jajang/HotKiss/Vin)
Foto: Jajang