Aktor kawakan Slamet Rahardjo turut berduka cita atas meninggalnya Arswendo Atmowiloto. Meski kehilangan, namun Slamet meminta masyarakat tak bersedih. Menurutnya, sebuah kehormatan karena pria yang akrab disapa Wendo itu dipanggil Tuhan.

“Untuk orang sebaik Wendo kita tidak perlu bersedih karena ia dipanggil Tuhan, bukan presiden, jadi sebuah kehormatan. Saya jadi saksi bahwa Wendo orang baik, semua wartawan muda atau yang baru mulai pasti tahu betul fungsinya Wendo. Dia pemberi semangat ya. Misalnya ada yang dapat honor sekian sama Wendo dinaikin sekian, bukan soal jumlahnya tapi bagaimana mereka memberi makna pada perlunya seseorang membuat sesuatu,” ucap Slamet saat ditemui di rumah duka di Petukangan Selatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/7).

Arswendo meninggal dunia karena penyakit kanker kandung kemih. Menurut keluarga, sudah setahun belakangan Arswendo menjalani perawatan medis. Bahkan Arswendo pada Juli lalu sempat dikabarkan meninggal dunia, namun keluarga sudah membantah.

BACA JUGA, Sakit Kanker Kandung Kemih, Arswendo Atmowiloto Tutup Usia dalam Senyuman

“Nggak kaget saya ya karena beliau sudah sakit lama dan saya rasa ya doa kami apa lagi coba, dia kan sudah nggak bisa kita apa-apa kan lagi. Kematian itu kan keniscayaan. Tetapi yang terpenting sebagai apa saat mati, dan Wendo mati sebagai seorang yang sangat berjasa bagi kewartawanan, khususnya saya sepuluh tahun pegang acara sama Wendo di televisi,” terangnya.

Bertahun-tahun mengenal dan kerja bareng, tentu banyak kenangan yang terangkai antara Arswendo dan Slamet. Di mata Slamet, pria 70 tahun itu sosok yang ceplas ceplos saat bicara.

“Arswendo itu tak bisa dipisahkan dengan jasanya. Jadi beliau pergi hari ini ya meninggalkan sesuatu untuk jasanya , kepada keluarga dia meninggalkan Keluarga Cemara, kepada wartawan dia mengeluarkan sesuatu jurnalis itu orang bebas ya itu Wendo, dengan demikian saya kira i love Wendo,” tandasnya. O gun/vin