Image Source :
Kehilangan Ibu mertua yang sangat dicintainya membuat Uut Permatasri sangat bersedih. Uut Permatasari pun menceritakan detik detik terakhir saat wanita yang sangat dicintainya pergi untuk selamanya.
“Jadi telah pulang ke rahmat Alllah SWT Mama Mertua tercinta yang selalu kami banggakan beliau meninggal hari Sabtu jam 5.40 tanpa sakit, jadi beliau meninggalkan kita semua. Jadi pertama kalinya beliau bilang hari Sabtu itu juga bilang mau ke dokter karena beliau mempunyai riwayat alergi jadi ke dokter untuk cek untuk berobat dokternya buka jam 5 sore. Beliau bilang setelah dari dokter mau kerumah. Mami saya ke tempat saya juga mau ketemu Mas Rafif. Kemudian setelah salat ashar beliau mandi, setelah itu beliau bilang saya mau tidur, bilangnya kepada kakak ipar saya. Beliau tertidur dalam kondisi puasa, setelah dibangunkan untuk ke dokter beliau ngga bangun lagi dan tidak bernafas lagi jadinya sedih banget.” ujar Uut Permatasari dengan nada sedih.
Kenangan dan pesan pesan moral luar biasa pun selalu diingat oleh Uut Permatasari. Menjadi orang yang sederhana dan tidak menonjolkan apa yang dimiliki merupakan pesan yang selalu diingat oleh Uut Permatasari karena harta yang dimiliki merupakan titipan dari Allah SWT.
“Kenangan terindah setiap bersama beliau tiap kali mau pergi mama pakai baju ini. Habis shalat pakai bedak bayi, terakhir di makeupin waktu penempatan suami saya sekolah, saya ajak mami dan mama ya karena mereka yang mengajarkan kita. Menjadi orang yang sederhana tidak boleh menonjolkan apapun semua yang kita punya hanya titipan. Selalu beliau selalu mengingatkan seperti itu. Ibadahnya sungguh luar biasa. Terimakasih Mah kau telah melahirkan putra yang soleh bertanggung jawab dan suami yang baik untuk saya dan anak saya.” ujar Uut Permatasari.
BACA JUGA, Uut Permatasari dan Anak Didatangi Sosok Ayahanda Usai Pemakaman
Uut Permatasari pun mengatakan jika orang yang sangat dikasihinya merupakan sosok Ibu Mertua yang suka berbagi serta memberikan contoh nyata langsung kepada dirinya.
“Beliau suka berbagi, sosok yang begitu luar biasa, sosok yang sederhana mengajarkan putra-putrinya mandiri kita tidak boleh merintah-merintah harus turun mengerjakan sendiri jangan malas. Beliau teman ngaji saya, menghabiskan waktunya pengajian , ngaji untuk ibadah dan beliau sangat sayang sekali dengan Mas Rafif. Beliau sesosok Ibu mertua yang baik,” ungkap Uut Permatasari.
Terkahir Uut Permatasari pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu proses pemakaman jenazah Ibu Mertuanya hingga terlaksana dengan baik dan lancar.
“Saya memohonkan maaf bagi para sanak saudara , tetangga para teman pengajian almarhumah apa bila ada berbuat kesalahan baik tutur kata sikap disengaja maupun tidak disengaja mohon maaf yang sebesar-besarnya bu Hj. Titi Rohyati dihapuskan segala dosa-dosanya di terima amal ibadahnya . Saya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya para pimpinan senior Madam ss 2000 keluarga besar Sandika Satria Wada, kepada adik adik junior, kepada sanak saudara , masyarakat untuk mertua saya terimakasih doanya. Semoga amal baik panjenengen di limpahkan oleh Allah S.W.T. senantiasa di lindung dan di rahmati Allah S.W.T terimakasih. ” tutup Uut Permatasari.