Image Source : Netflix
Kasus 'Kopi Sianida' yang menewaskan Wayan Mirna Salihin sudah dinyatakan selesai beberapa tahun silam, namun masih banyak yang meragukannya. Bukan hanya masyarakat, pakar hukum hingga kesehatan pun turut memberikan komentarnya.
Salah satunya adalah Dokter Djaja yang belum lama ini mengungkapkan jika penyebab meninggalnya Mirna bukan karena sianida. Menurutnya dosis yang menyebabkan seseorang bisa meninggal dunia jika dosis sianida yang masuk ke dalam tubuh minimal 150mg dan sudah pasti baunya tercium.
"0,2 itu tidak mematikan. Yang mematikan kalau 150 mg dalam lambung. Kalau 150 mg itu pasti tercium baunya. Saya tidak mencium bau. Dokter yang membuka si Mirna dua hari kemudian tidak mencium bau. Jadi tidak ada," kata Dokter Djaja, saat ditemui ekslusif Selasa (10/9).
Baca Juga: Edi Salihin Ungkap Bukti Baru, Abimanyu: Itu Rekayasa!
Dokter Djaja juga sempat mengungkapkan beberapa gejala umum orang yang meninggal jika mengonsumsi racun sianida. Mulai dari badannya membiru hingga mayatnya dapat tercium bau sianida.
"(Badan biru) itu memang gejala. Orang yang keracunan sianida gejalanya ada tiga. Pertama bibirnya merah, ada baunya yang bis akita cium. Lambungnya merah. Itu gak ada semua. 0,2 itu gak bikin mati. 150 mg baru bikin mati," jelasnya.
Di sisi
lain, kuasa hukum Jessica Wongso yaitu Otto Hasibuan memang sebelumnya juga mengaku
jika dirinya percaya kliennya bukanlah pembunuh dari Mirna Salihin. Hal inilah
yang membuat Otto Hasibuan tengah mengupayakan PK atau peninjuan kembali atas
kasus Jessica Wongso. (ND)