Belakangan ini kasus kematian yang menewaskan wanita cantik Mirna Salihin pada 2016 kembali mencuat. hal ini bermula dari beredarnya film documenter, Ice Cold yang mengungkap kronologi kematian Mirna, melalui banyak kacamata.

Usai film tersebut tayang, publik pun menjadi tak yakin untuk menyebut Jessica sebagai tersangka. Dikarenakan tidak ada bukti konkrit yang mengharuskan Jessica mendekam dalam bui selama 20 puluh tahun.

Baca juga: Deddy Corbuzier Ungkap Dua Kemungkinan Pada Kasus Jessica Wongso, Tidak Bersalah Atau?

Dalam film dokumenter Ice Cold, menampilkan pula seorang Jaksa yang pernah popular pada masanya yaitu, Shandy. Ia pun lantas menceritakan lagi kisah yang telah rampung kepada Denny Sumargo. Pada kesaksiannya ia membeberkan perihal warna kulit Mirna yang disebut berwarna merah atau cherry red.

"Saya lihat di bekas perkara ada saksi namanya Amelia, itu BAP nya dibacakan dan di aitu ngaku kalau nggak salah sebagai dokter atau sebagai staf di rumah sakit, melihat bahwa pada saat dia melihat mayat Mirna itu mukanya cherry red sebenernya," pungkasnya dengan terbata-bata.

"Saya lupa dilihat berapa jam setelah meninggal tapi itu di BAP ada dan itu dibacakan di persidangan bahwa saksi itu melihat mayat Mirna warna cherry red, tapi saksi Amelia tidak pernah hadir di persidangan, tapi kami bacakan BAP nya," pungkasnya lagi.

Densu pun lantas menyatakan jika ada perbedaan pendapat antara Dokter Jaja dengan Amelia. Dokter Jaja dengan tegas menyatakan jika jasad Mirna kala itu membiru, menegaskan jika Mirna mati bukan karena sianida.

"Bisa jadi pencahayaan," jawab Shandy.

(Dindi)