Polemik royalti yang melibatkan Ndhank Surahman Hartono, Band Stinky dan Andre Taulany telah memasuki babak yang baru. Pasalnya, Firdaus Oiwobo selaku kuasa hukum Ndhank Surahman Hartono telah buka suara dan mempertanyakan kinerja Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Hal ini berawal dari komentar Andre Taulany yang menegaskan bahwa dirinya selalu membayarkan royalti untuk Ndhank tiap kali membawakan lagu Mungkinkah, lewat LMKN.

"Yang dibilang oleh saudara Andre Taulany itu sesuai dengan prosedur, prosedur yang mana? Prosedur liat yang diatur oleh dia sendiri atau yang diatur oleh Undang-undang. Sementara Undang-undang nomor 28 Tahun 2014 juga turunannya melalui kemenkumham, itu dibentuk lah LMKN yang mengakomodir semua karya cipta dari pencipta lagu" ujar Firdaus Oiwobo dalam tayangan Intens Investagi (9/1)

Tak sekedar mempertanyakan Andre Taulany dan kinerja LMKN, Firdaus pun mempertanyakan peraturan-peraturan ada di dalamnya. Karena baginya, royalti memiliki jenis yang berbeda-beda sesuai dengan sifat pemakaiannya.

Baca Juga: Tanggapi Main Piano Backsound 'Mungkinkah', Andre Taulany: Instagramkan Nanti Bayar

"Lantas LMKN ini aturannya seperti apa, dan berapa biaya royalti dari on-air, off-air, digital, royalti digital itu kan beda-beda, apa sih yang dituangkan oleh LMKN dalam surat-surat yang telah dibentuknya dari tahun 2015" sambungnya

Ia pun diduga memberikan cibiran pedas kepada para pengurus LMKN yang baginya tidak terlalu menguasai Undang-undang yang mereka atur. Mengingat banyaknya pihak-pihak pencipta lagu yang belum lama ini menyuarakan kekecewaan mereka terhadap royalti.

"Kalau memang masih ada ketimpangan-ketimpangan, keributan-keributan dari pencipta lagu, dari orang-orang yang mempunyai hak cipta secara visual maupun non visual, lantas LMKN ini ngerti gak sih, ngerti Undang-undang gak? Ini banyak loh, artis-artis dan pencipta lagu yang karyanya dipakai oleh orang banyak, sembarangan lantas fungsinya LMKN ini apa?" lanjutnya

(FR)