Image Source : Instagram
Konten kreator Bobon Santoso belum lama ini mendapat respon tak menyenangkan usai membagikan makanan ke salah satu daerah di pedalaman Papua. Bahkan seorang Master Global Health yang bernama Rodri Tanoto ini menyebut jika konten yang dibuat oleh Bobon adalah sesuatu menjijikan.
Sadar kontennya menuai kritik pedas, Bobon Santoso akhirnya buka suara melalui unggahan di Instagram miliknya. Meski sadar jika kontennya tentu tidak akan selalu diterima masyarakat, namun Bobon menyebut jika kedatangannya untuk memberikan kebahagian ke masayarakat di pedalaman Papua.
"Terkait dengan makanan kurang bergizi untuk warga, kita datang bukan untuk memperbaiki gizi, gw dan team percaya kehadiran kita untuk berbagi kebahagiaan, dan lebih dari itu menstimulasi generasi muda untuk lebih peduli saudara sebangsa setanah air di pelosok," tulis Bobon Santoso.
"Untuk memperbaiki gizi tidak mudah dan tidak instan. Bahkan seorang dokter gizi pun tau berbagi vitamin 1 kali 2 kali tidak berdampak apa apa. Perlu jangka panjang dan analisa medis teratur," sambungnya.
Bobon Santoso juga menyentil rasa nasionalisme hingga hati kemanusiaan Rodri Tanoto lantaran hal dilakukannya memang demi menyenangkan anak-anak pedalaman tersebut.
"Jika konten ini menjijikan bagi anda, perlu saya ragukan nasionalisme, rasionalisme, dan hati kemanusiaan anda. Terkadang orang yang tinggi ilmu justru rendah empati," katanya.
Bukan hanya itu, Bobon juga menegaskan jika kontennya sama sekali tidak hanya demi bisnis. Justru dibanding memikirkan untung, perjalanan untuk ke Papua menurut Bobon cukup beresiko dan penghasilan yang dihasilkan dari adsense Youtube tidak seberapa.
"Jika anda berpikir konten ini adalah bisnis yang menguntungkan, anda salah. Setahu saya, belum ada konten kreator di Indonesia yang bersedia "repot repot" ke pelosok Papua untuk Masak Besar, berbagi logistik dan beresiko diculik OPM. 1 video masak besar Papua mempunyai cost 75 juta s/d 100 juta. Adsense Youtube hanya mencover 15 s/d 20 persen cost produksi, sisanya yaitu dari dana pribadi, dana sponsor yang mensupport kegiatan ini dan teman teman," kata Bobon.
Terakhir, Bobon pun menantang sosok yang mengkritiknya itu untuk melakukan perjalanan ke Papua sendiri dan membuat konten yang tidak menjijikan baginya. (ND)