Kepergian Marissa Haque yang mendadak tentu meninggalkan duka mendalam bagi anggota keluarga dan orang-orang yang mencintainya. Pasalnya menurut sang adik, Soraya Haque, sang kakak tidak memiliki riwayat penyakit.

Dua hari sebelum kepergiannya, istri Ikang Fawzi itu sempat bercerita jika dia mendapat teror dari seseorang. Dalam unggahan di Instagram miliknya, Marissa Haque menyinggung tentang seseorang yang menurutnya telah meretas hak privasinya di bidang akademik.

"Setuju sekali, saya pribadi masih harus banyak belajar, agar jangan "senggol-bacok" sekalipun hak privasi kita secara individu merdeka di tempat kerja diretas, diubah isinya, dan dicoba tutup kembali (namun gagal) sambil mengakui bahwa dirinya "TIDAK SENGAJA" memasuki ranah privasi (akademikku)" tulis Marissa Haque.

Menurut ibu dua anak itu, sikap seseorang yang telah meretas hak privasinya itu sudah termasuk dalam tindakan pidana. Meski tidak menyebutkan namanya secara jelas, namun Marissa mengungkapkan bahwa dirinya telah memblokir nomor seseorang yang diduga telah meretas data-data akademik yang dimilikinya itu.

"Ini sudah tindakan pidana, ini kriminal! (Dampaknya, sudah saya blocked kedua nomor WA-nya, serta sudah kuhapus namanya dari daftar tandem riset di Google Scholar-ku "Marissa Grace Haque", agar mengurangi masalah drama yang kontra produktif di dalam hidupku)" sambungnya.

Diakui artis sekaligus politikus tersebut, dirinya tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan masalahnya dengan orang tersebut. Namun, Marissa mengaku jika teror melalui pesan singkat juga sempat dialami saat dirinya tengah melakukan presentasi di luar kota. Sebagai penutup, Marissa mengaku hanya meminta perlindungan dari Allah SWT.

"Bagaimanakah saya harus sebijaksana mungkin memberitahukan kepada si pelaku delik, yang tak merasa bersalah, tanpa minta maaf, tapi malah meneror diri kita via WA justru di saat kita sedang presentasi ilmiah di depan panel scholars asing di luar kota? Horor sekali rasanya. Help me please Ya Rabbana (Tolong aku ya Allah)" ungkapnya. (ND)