Image Source : Cumicumi
Perang antara Nikita Mirzani dan Fitri Salhuteru nampaknya tidak akan berakhir dengan cepat. Pasalnya, kedua wanita yang dulunya dikenal bersahabat ini justru saling serang melalui unggahan di sosial media masing-masing.
Yang terbaru adalah ketika Fitri Salhuteru menyebut Nikita Mirzani sebabagai pengusaha skincare overclaim, tak berbeda dengan Shella Shaukia yang selama ini disindir sang artis. Bukan hanya itu, Fitri juga mengunggah video Nikita saat mempromosikan skincare miliknya.
"UMKM itu begini bikinnya di Indonesia, bukan di China. Bilang UMKM produk lokal cuihh...," kata Nikita Mirzani dilansir unggahan Fitri Salhuteru, Sabtu (4/1/2025).
Bukan hanya itu, Fitri Salhuteru juga mengunggah video Nikita Mirzani ketika mempromosikan produk skincare miliknya secara berlebihan. Bahkan ibu tiga anak itu menyebut skincare yang dipromosikannya itu tak mengandung bahan berbahaya dan asli buatan Korea.
"Guys kalau mau produk yang bagus, aku punya skincare yang tidak overclaim, tidak berbahaya, bahan-bahannya alami dan 100 persen bikin di Korea," ujar Nikita Mirzani.
Menurut Fitri Salhuteru, cara Nikita Mirzani mempromosikan skincare produknya termasuk overclaim karena tidak bertujuan menjelaskan tujuan produknya.
"Coba Nik baca aturan BPOM No 3 tahun 2022 atas turunan UU kesehatan No 17 tahun 2023 dan UU perlindungan konsumen tahun 1999," ujar Fitri Salhuteru.
Meski begitu, Fitri Salhuteru tetap mempersilahkan netizen untuk menggunakan produk skincare milik Nikita Mirsani walaupun overclaim. Dia juga tak menampik dirinya pernah memakai produk skincare Nikita Mirzani, tetapi tak menjelaskan efeknya.
"Overclaim Nik. Tapi kalau kalian cocok dan mampu beli ya pakai aja nggak masalah. Tak bantuin promo ya Nik. Walaupun ucapannya overclaim, ya beli aja nggak masalah, saya juga dulu pakai," ujarnya.
Lebih lanjut, Fitri Salhuteru sempat mengingatkan mantan sahabatnya bahwa berbisnis juga ada etikanya dan cara Nikita Mirzani promosi itu dinilai tak sesuai etika. Dia bahkan menduga teman-teman Nikita Mirzani sekarang ini tidak mengajarkannya cara berbisnis yang sehat.
"Dalam bisnis itu ada etika Nik dan ingat dosa. Jika tujuannya
untuk zolim sementara yang kamu ucapkan dan promokan pun nggak sesuai aturan
yang ada. Dulu
kan sering diajarin, sekarang teman-teman kau gak ajarin ya," ujar Fitri
Salhuteru. (ND)