Ahmad Dhani akhirnya buka suara terkait laporan yang dilayangkan musisi Rayen Pono. Seperti diberitakan sebelumnya, Rayen Pono melaporkan Ahmad Dhani ke Bareskrim Mabes Polri atas dugaan diskriminasi ras dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

Ditemui secara langsung, Ahmad Dhani menegaskan bahwa dalam hukum tidak ada yang kebal, dan semua warga negara memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum. Namun, dia menyayangkan adanya perbedaan dalam cara masyarakat memandang suatu perkara hukum.

"Semua orang sama di depan hukum. Yang berbeda adalah pandangan masyarakat kepada penafsiran hukum. Kalau pakai nalar, orang pasti nggak percaya saya melakukan hal yang dituduhkan itu," ujar Ahmad Dhani.

Suami dari Mulan Jameela ini juga membandingkan kasus yang dihadapinya dengan upaya judicial review terhadap Undang-Undang Hak Cipta oleh sejumlah pihak ke Mahkamah Konstitusi. Menurut Dhani, setiap orang memiliki hak untuk melapor atau menggugat jika merasa dirugikan, termasuk dirinya maupun pihak-pihak lain.

"Ya sama seperti Undang-Undang Hak Cipta, kan juga dilaporkan ke MK ya. Ya sama aja, semua orang berhak lah. UU Hak Cipta kan Pasal 9 dan Pasal 23 juga dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi oleh VISI, ya sama aja lah," imbuhnya.

Di sisi lain, Ahmad Dhani juga menekankan proses hukum harus dijalani oleh siapa pun yang bersangkutan, tanpa terkecuali. Oleh karena itu, dia siap mengikuti kelanjutan dari proses tersebut.

Sementara itu, selain ke Bareskrim Polri, Rayen Pono juga akan melaporkan Ahmad Dhani ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Langkah hukum yang ditempuh Rayen Pono bukan hanya bentuk protes pribadi, tetapi juga bentuk kemarahan dari keluarga besarnya atas tindakan Ahmad Dhani. (ND)