Beberapa waktu lalu Jeje Govinda pernah terlihat tersudut oleh pertanyaan yang dilontarkan oleh Gilang Dirga pada saat debat perdana Pilkada Bandung Barat yang berlangsung pada 29 Oktober 2024. Saat itu, Jeje dinilai memberikan jawaban yang dianggap tidak relevan atas pernyataan soal meritokrasi yang dilontarkan oleh Gilang Dirga. Seolah ingin membalas, Jeje Govinda pun melontarkan pertanyaan mengenai judi online kepada dua pasangan calon (paslon) dalam debat Pilkada Bandung Barat yang digelar KPU Kabupaten Bandung Barat (KBB) di Hotel Novena, Lembang.

"Banyak penyakit sosial masyarakat yang perlu kita tangani yang menghalangi pembangunan daerah, di antaranya bank emok, judi online, narkoba, korupsi, dan lain-lain. Sayangnya sering kali tokoh pemimpin masyarakat terlibat dan menjadi contoh yang tidak baik misalnya dalam hal judi online, jual beli jabatan, korupsi dan lain sebagainya. Bagaimana bapak menyikapi fenomena tersebut," kata Jeje kepada paslon Hengki Kurniawan-Ade Sudradjat yang selanjutnya dijawab dan ditanggapi seluruh paslon.

Pertanyaan tersebut seolah menyindir calon wakil bupati Gilang Dirga yang sempat ramai di media sosial mempromosikan situs judi online.

Menanggapi hal itu, Hengki menegaskan pihaknya berkomitmen untuk memberantas judi online yang dinilai berdampak buruk kepada masyarakat.

"Kalau terkait publik figur tentu kita harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat bukan mengajak ke hal yang sesat, banyak kasus judi online berdampak kepada ekonomi masyarakat luar biasa, yang miskin makin miskin," kata Hengki. 

Sedangkan Gilang Dirga tidak merespons pertanyaan Jeje. Dia terlihat hanya menunduk saat mendampingi Didik Agus Triwiyono yang memberikan jawaban atas pertanyaan Jeje. 

"Terkait penyakit sosial harus kita cari akar masalahnya. Akar masalahnya adalah mindset kedua adalah masalah kesejahteraan. Kita akan selesaikan akar masalah tersebut," kata Didik.

(Dnd)