Image Source : Twitter
Ratusan siswa-siswi SMA Negeri 1 Bukateja Purbalingga dikabarkan melakukan demo kepada pihak sekolah mereka. Hal ini merupakan buntut dari kinerja sekolah yang dianggap gagal melakukan finalisasi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) sehingga 140 siswa terancam tak bisa masuk dalam seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP) perguruan tinggi.
Para siswa terlihat membawa spanduk bertuliskan #perjuangkanhakkami #gagalsnbp dan bertemu dengan sejumlah guru untuk mempertanggungjawabkan nasib mereka.
"Ada 140 siswa yang terancam gagal ikut Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) mereka yang eligible A, bilangnya ada kendala saat mengupload. Tinggal memasukan nilai 2 semester lagi jadi tidak selesai, katanya karena kendala sinyal," kata Nadiah Zuhrotun Nafisah, salah satu peserta aksi demo, dikutip dari Tribbunjateng.
Di sisi lain, para siswa dan orangtua dikabarkan sudah melakukan mediasi. Dalam mediasi itu pihak sekolah mengaku sudah mengirim ke Jakarta agar ada pembukaan lagi akses PDSS. Walau begitu, para siswa menuntut seandainya nanti gagal ikut SNBP maka harus ada kompensasi dari pihak sekolah atas hal tersebut.
"Infonya insyallah akan dibuka lagi PDSS hari ini. Kemarin ada info yang dibuka lagi yang sudah upload nilai. Kalau fix kehilangan tidak ikut SNBP kita minta pertanggungjawaban seperti mengadakan bimbingan. Karena kita sudah berharap dari semester 1 sampai 5, padahal kita mempersiapkan UTBK dari awal. Sekarang ini aspirasi sudah disampaikan," ucapnya.
Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan bahwa dari kabar terakhir diketahui sekolah sudah membuatkan jadwal latihan dan bimbingan akan tetapi belum final. (ND)