Konflik terkait ulasan produk perawatan kulit (skincare) oleh para influencer kecantikan telah meluas tidak hanya menyeret nama para pemilik brand tetapi juga melibatkan institusi-institusi berwenang. Fenomena ini memicu perhatian publik ketika para influencer dengan jutaan pengikut mulai memberikan ulasan mendalam tentang kandungan dan klaim produk kosmetik tertentu. Namun apa yang seharusnya menjadi informasi edukatif sering kali berubah menjadi polemik terutama jika ulasan tersebut tidak didasarkan pada data ilmiah yang valid. Hal ini telah menarik perhatian komisi IX DPR RI yang memiliki fungsi pengawasan di bidang kesehatan untuk menyoroti peran bpom. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab mengawasi keamanan dan efektivitas produk kosmetik di indonesia bpom dianggap kurang maksimal dalam mengontrol fenomena ini. Banyak pihak mempertanyakan mengapa ulasan produk yang meragukan atau bahkan berpotensi menyesatkan konsumen bisa begitu bebas beredar tanpa pengawasan. Dalam suasana ini JJ Amstrong seorang pakar hukum yang memiliki rekam jejak panjang dalam isu regulasi dan perlindungan konsumen mencoba memberikan perspektifnya.
DILARANG MENGGUNAKAN KONTEN CUMICUMI.COM TANPA IZIN