Teka-teki kedatangan Dedi Mulyadi ke Batu Tulis, kemudian mencoba mencocokkan tapak kakinya dengan Batu Tapak, memang bukan sekadar mampir. Bukan pula sebatas meninjau korban longsor. Bagi sejarah Bumi Pasundan, Batu Tulis adalah tempat paling keramat. Karena di sinilah terdapat prasasti yang memberi gambaran tentang masa lalu dan masa depan. Secara harfiah, bunyi prasasti yang ditulis dengan huruf Palawa adalah pujian bagi Prabu Siliwangi.
Tapi ada makna tersembunyi di balik catatan tersebut, termasuk Candrasengkala yang berbunyi Panca Pandawa Mengemban Bumi. Candrasengkala adalah ciri penulisan angka tahun yang tersembunyi. Jika diartikan, Panca Pandawa Mengemban Bumi adalah angka tahun 1455 tahun Saka.
Tapi mungkinkah di balik angka itu ada rahasia bencana besar? Lalu mengapa hanya pemimpin yang di dalam tubuhnya mengalir darah Siliwangi yang bisa menawar bencana?
DILARANG MENGGUNAKAN KONTEN CUMICUMI.COM TANPA IZIN