Isak tangis luapan rasa duka dan ekspresi hati yang sedih menyeruak pada prosesi pemakaman aktor kawakan Ference Raymon Sahetapy atau yang akrab disapa Ray Sahetapy di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan siang tadi. Pemakaman dilakukan setelah ditunda tiga hari, karena menunggu putra sulungnya Surya Sahetapy pulang dari Amerika, di mana Surya tiba di Jakarta tadi malam dan langsung ke rumah duka di Rumah Sakit RSPAD.
Keluarga punya alasan mengapa jenazah pria kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 Januari 1957 ini untuk sementara dimakamkan di tempat yang tidak sesuai dengan isi wasiatnya saat masih hidup Sebagaimana diungkap oleh putera sulungnya, Mohammad Raya Sahetapy. Raya juga mengungkap alasan jenazah ayahnya disholatkan secara gaib di masjid terbesar di Asia Tenggara yaitu Masjid Istiqlal Jakarta, rupanya ada kaitanya dengan ziarah iman Ray Sahetapy yang memilih menjadi mualaf.
Lantas, seperti apa prosesi pemakaman jenazah Ray Sahetapy siang tadi? Seperti apa kisah keluarga dan sahabat akan sosok Ray Sahetapy semasa hidup? Bagaimana pula kisah anggota komunitas Teater 7 yang didirikan almarhum, terkait kasih sayang alrmhum kepada mereka, yang anggotanya adalah para penyandang tuna rungu?
DILARANG MENGGUNAKAN KONTEN CUMICUMI.COM TANPA IZIN