Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos meninggal dalam insiden kebakaran speedboat yang ditumpangi bersama rombongan di Pelabuhan Bobong, Pulau Taliabu, Maluku Utara pada Sabtu (12/10).

Dari berbagai sumber, diketahui speedboat yang sedang melakukan pengisian BBM ini meledak dan disertai kobaran api. Salah satu korban meninggal dalam peristiwa ini adalah Benny Laos. Menurut penuturuan adik iparnya, Benny sempat dibawa ke rumah sakit namun karena keterbatasan alasan membuat nyawanya tidak bisa diselamatkan.

"Saat itu pak Benny dibawa ke rumah sakit dan denyut nadinya masih ada tapi memang lemah. Hanya karena keterbatasan alat di Bobong, satu jam kita pantau itu masih ada dan lemah. Dua jam dapat kabar, tapi sudah sulit tapi kita masih melakukan pompa manual. Di sana hanya ada oksigen dan pompa manual," kata adik ipar Benny Laos, dikutip dari Youtube Cumicumi.

Setelah dipantau selama 2,5 jam, kondisi Benny Laos kian menurun. Meski sempat berniat mengupayakan mengirim helikopter, namun karena kendala waktu, pihak keluarga merasa hal tersebut percuma untuk dilakukan.

"2,5 jam dikabarin denyut nadinya sudah gak ada. Badannya sudah keras, badannya membiru, sudah tidak ada reaksi lagi. Kita berupaya mengirimkan helicopter dari tempat terdekat, hanya saja kita kendala di waktu. Sudah cukup sore, helicopter kalo tiba pun sudah gelap, tidak bisa kembali juga jadi percuma," jelasnya.

Bukan hanya jalur udar, pihak keluarga sempat mengupayakan mengirim bantuan untuk mengevakuasi lewat jalur laut. Namun, lantaran ada kendala lain akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk memandikan jenazah Benny Laos.

"Kapan kita kirim semua, tiba di malam hari mau berangkat cuacanya buruk. Tidak bisa. Setelah diskusi, akhirnya kita putuskan Bapak dimandikan saja biar tidak menyiksa bapak lebih lanjut lagi," paparnya.

Sementara itu, selain Benny Laos, sang istri Sherly Tjoanda juga ikut dalam rombongan naik speedboat tersebut. Dia mengalami mengalami luka bakar di kedua kakinya dan saat ini sedang mendapat perawatan di rumah sakit. (ND)