Image Source :
Perjuangan Henky Solaiman untuk sembuh dari kanker usus diceritakan oleh anak tercintanya, Verdi Solaiman. Pasca divonis menderita penyakit kanker usus segala usaha dilakukan oleh Henky Solaiman dan salah satunya menjalani operasi kanker usus. Pasca menjalani operasi pun dokter sudah menyatakan Tubuh Henky Solaiman telah bersih dari kanker. Namun sayang karena faktor usia, pasca operasi kondisi tubuh menjadi tidak stabil hingga menurun.
“Seperti sudah diberitakan sebelumnya jika Papa menderita kanker usus pada beberapa bulan yang lalu dan pada bulan Maret kemarin diputuskan untuk melakukan operasi. Sebenarnya pasca operasi sudah bersih kankernya tapi karena usia beliau mungkin jadi pasca operasi itu kondisi beliau tidak stabil begitu dan kritis sehingga tidak stabil.” ujar Verdi Solaiman putra dari Henky Solaiman saat ditemui di rumah duka Husada pada hari Sabtu 16 Mei 2020.
Sosok Henky Solaiman yang selalu berpikir positif pun diperlihatkan disaat saat terakhir. Pasca menjakani operasi Henky Solaiman ingin terlihat segar dan bugar. Namun jelang detik detik kepergiannya untuk selamanya, Henky Solaiman pun menyempatkan kata kata pamit kepada seluruh keluarga hingga pada akhirnya keluarga besar pun merelakan dan mengikhlaskan kepergian Henky Solaiman.
“Jadi yang seperti kita tahu kan orangnya ini kan selalu ingin terlihat segar ya dan pasca operasi juga ingin terlihat seperti itu ya tapi kondisinya sempat kritis dari bulan Maret sampai Mei kemarin. Sampai akhirnya Puji Tuhan juga Papa pamit dengan semua keluarga. Jadi kita keluarga juga ikhlas dan merelakan Papa pergi dan hari Jumat kemarin pukul 16: 40 beliau menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan tenang dan damai dirumah.” ujar Verdi Solaiman putra dari Henky Solaiman.
Verdi Solaiman menjelaskan jika Papa tercintanya sejak jauh jauh hari sudah mengatakan kepada seluruh keluarga jika wafat maka jenazahnya ingin dikremasi. Sebagai seorang anak yang telah diamanatkan, maka Verdi Solaiman pun menjalankan keinginan Papa tercintanya.
“Kalau soal dikremasi itu dari saya masih SMA, Papa saya selalu ngomong kalau nanti tiba waktunya Papa ingin dikremasi dan abunya dibuang ke laut jadi itu memang sudah diutarakan dari kita anak anaknya masih kecil ya dan kita akan turutin kemauannya. Kalau alasan kenapa dia inginnya dikremasi sih saya menangkapnya dia ga suka ya ditaruh didalam tanah ya jadi mungkin dia inginnya bebas di laut bebas karena beliau kan ga betah diam ya jadi mungkin kalau di laut dia bisa kemana mana.” ungkap Verdi Solaiman.
Verdi Solaiman pun menjelaskan bahwa Henky Solaiman merupakan sosok orang tua yang hangat dan humoris. Dan dalam keadaan apapun selalu memiliki pikiran positif.
“Papa orangnya jahil ya, Ibu saya yang selalu dikerjain ya dan Papa orangnya sangat humoris. Dan Papa itu orangnya selalu berpikir positif selalu. Jadi mau Papa dalam kondisi apapun selalu bersyukur. Selalu menyerahkan semuanya ke tangan Tuhan. Jadi saat dia mau pergi pun sudah diatur ya ada pamitnya, ada semua kata kata yang perlu disampaikan, jadi buat saya kepergian dia itu indah banget ya karena dikasih kesempatan untuk berkumpul dulu ya.” pungkas Verdi Solaiman.
Verdi Solaiman selaku putra dari Henky Solaiman mengungkapkan bahwa tidak ada lagi keinginan dari Henky Solaiman yang belum terwujud. Semasa hidupnya dilalui dengan kebahagiaan karena melakukan sesuatu yang sangat disukai dan dicintainya.
“Kalau mengenai keinginan yang belum tercapai tidak ada ya. Semua keinginannya sudah tercapai semua. Jadi semuanya sudah dia kerjakan ya, sebagai artis sebagai sutradara sebagai produser itu semuanya sudah dia lewati. Jadi saya itu yang paling suka dari Papa saya itu kalau beliau berangkat kerja seperti bukan mau berangkat kerja. Jadi dia sudah melewati kehidupan yang full menyenangkan bagi dia.” ujar Verdi Solaiman.
Terakhir Verdi Solaiman mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu proses kesembuhan Papa tercintanya hingga proses kremasi yang rencananya akan dilangsungkan pada hari Minggu 17 Mei 2020.
“Saya mengucapkan terima kasih semua kepada teman teman, petugas medis, dokter yang ngerawat Papa dan saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada para pendonor pada saat Papa butuh darah dan itu kami dapatkan bukan hanya dari orang yang kita kenal tapi juga dari orang yang kita tidak kenal dan itu merupakan bantuan yang luar biasa buat Papa saya. Dia selalu berpikiran positif, dia selalu memiliki iman dan mudah mudahan itu akan menjadi kesan yang baik dan terakhir dari kita semua.” tutup Verdi Solaiman.